QNC JELLY GAMAT
Perpaduan Ekstrak Teripang Emas dan Mel Depuratum yang kaya akan kandungan nutrisi didalamnya.
ETAKU GOAT MILK
Susu Kambing Etawa Murni yang dikombinasikan dengan Ekstrak Ikan Gabus, Kedelai & Pegagan.
SARI KURMA KURMAQU
Sari kurma terbaik yang di hasilkan dari sari pati kurma asli pilihan dan di padukan dengan madu alami.
MADU ANAK HEXABUMIN
Suplemen kesehatan anak dari madu asli yang dilengkapi dengan albumin (ikan gabus), temulawak dan pegagan.
PROPOLIS SM BRAZIL
100% propolis brazil asli kualitas premium dengan rasio 7:1 tanpa campuran alkohol dan bahan lainnya.
MINYAK SAPU JAGAT
Minyak alami (essential oil) yang terbuat dari bahan-bahan alami berkualitas yang sangat berkhasiat.
SENDIFIT
Ahlinya masalah tulang dan sendi yang terbuat dari daun salam, sambilito, jahe, kayu manis, dan biji pinang.
SEHAT WANITA
Produk unggulan yang mempunyai khasiat khusus untuk mengatasi segala keluhan pada organ reproduksi wanita.

Herbal Kebanggaan Indonesia

CV Acep Herbal adalah salah satu distributor obat herbal terbesar di Indonesia. Berdiri pada tahun 2008 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat ini, Acep Herbal sudah memasarkan berbagai macam produk herbal dengan berbagai merek, mulai dari QnC Jelly Gamat, Propolis SM, Sari Kurma KurmaQu, SendiFit, dan masih banyak lagi produk herbal lainnya.

Lebih dari 15 tahun, Acep Herbal telah melayani masyarakat Indonesia demi mewujudkan keluarga yang sehat dari masalah penyakit secara alami tanpa bahan kimiawi, serta mendapatkan kesehatan yang sustainable tanpa efek samping di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Mengapa Harus Kami?

Cari Produk Kami Sesuai Kebutuhan Anda!

Tulang & Sendi
Kesehatan Lambung
Kesehatan Anak
Masalah Kewanitaan
Kecantikan
Hati
Jantung
Mata
Anemia
Lainnya
Download Aplikasi Acep Herbal!
Nikmati kemudahan berbelanja, mengumpulkan voucher, kupon undian, dan hadiah menarik lainnya hanya dalam satu genggaman.

Informasi & Artikel

Lihat Semua
Golongan Darah
Pemilik Golongan Darah Ini Berpotensi Panjang Umur, Benarkah?

Usia kita selama hidup di dunia ini tidak ada yang tahu sampai berapa lama. Tetapi, tahukah kamu, ternyata menurut beberapa penelitian, terdapat beberapa faktor yang dapat menunjukkan soal panjang umur hidup seseorang. Nah, salah satunya adalah berdasarkan tipe golongan darah.

Golongan darah dikaitkan dengan banyak hal, seperti sifat, kebiasaan, penyakit, hingga umur panjang. Menurut studi, ada golongan darah yang berpotensi membuat orang berumur panjang. Golongan darah apa itu?

Dilansir dari Live Science, sebuah studi menyebut golongan darah O memiliki rentang hitung lebih panjang dibandingkan golongan darah A, B, maupun AB. Salah satu alasannya adalah risiko penyakit jantung pemilik tipe O yang lebih rendah.

Namun tentu banyak faktor yang mempengaruhi usia seseorang. Hal ini termasuk gaya hidup, makanan, serta olahraga. Jika faktor-faktor tersebut dilakukan dengan baik, maka pemilik golongan darah O berpotensi hidup lebih lama.

Sebagai pembuktian, para ilmuwan meneliti sekitar 50 ribu orang dewasa hingga orang tua di timur laut Iran selama sekitar tujuh tahun. Hasilnya adalah sebagai berikut:

  • Pemilik golongan darah selain O memiliki kemungkinan 9 persen lebih besar meninggal karena alasan mengenai kesehatan.
  • Orang dengan golongan darah selain O memiliki kemungkinan 15 persen lebih besar meninggal karena penyakit kardiovaskular.
  • Orang dengan golongan darah selain O memiliki 55 persen peningkatan risiko kanker lambung.

Risiko Penyakit Terkait Golongan Darah O

Orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih kecil terkena beberapa penyakit berikut ini:

1. Penyakit Jantung

Penelitian menunjukkan pemilik golongan darah O berisiko lebih kecil mengidap penyakit jantung koroner.

Hal ini dikarenakan golongan darah lainnya cenderung memiliki kolesterol dan protein lebih tinggi, serta lebih mudah mengalami pembekuan darah.

2. Kanker Lambung

Golongan darah selain O, terutama golongan darah A, lebih mungkin terkena kanker lambung. Para peneliti menduga infeksi H. pylori lebih sering terjadi pada orang bertipe A. Bakteri tersebut biasa ditemukan di lambung hingga menyebabkan peradangan dan bisul.

3. Malaria

Nyamuk anopheles mungkin bisa menggigit siapa saja. Namun golongan darah O menyebabkan parasit penyebab malaria sulit menempel pada sel darah bertipe O.

4. Stroke

Orang dengan golongan darah O lebih kecil risikonya mengalami stroke. Golongan darah lainnya lebih mungkin mengalami penggumpalan darah sehingga juga berisiko terkena stroke, terutama pemilik golongan darah AB.

Selain itu, golongan darah O juga memiliki kerentanan terhadap suatu penyakit antara lain adalah reumatik autoimun dan penyakit hashimoto.

Makanan untuk Tipe O

Dr Peter D Adamo, dokter naturopati dan profesor ilmu klinis terhormat di Universitas Bridgeport Connecticut, Amerika Serikat yang juga penulis buku Eat Right 4 Your Type, memberi saran terkait makanan untuk orang bergolongan darah O.

Makanan dan minuman yang direkomendasikan untuk pemilik golongan darah O antara lain daging tanpa lemak, daging organik, sayuran dan buah-buahan. Sementara makanan dan minuman yang perlu dihindari adalah gandum, susu, kopi dan alkohol.

Dijelaskan dalam situs dadamo.com, kafein dan alkohol dapat meningkatkan hormon adrenalin dan noradrenalin. Dua hormon tersebut cenderung sudah tinggi dimiliki oleh pemilik golongan darah O.

Demikian tadi telah kita ketahui pemilik golongan darah O berpotensi memiliki umur panjang dibandingkan golongan darah lain karena berisiko lebih rendah terpapar sejumlah penyakit mematikan.

Kesehatan
4 Alasan Tidak Boleh Minum Teh Setelah Konsumsi Obat, Bisa Begini Efeknya

Kebanyakan jenis obat-obatan memiliki rasa yang pahit sehingga terkadang sulit untuk dikonsumsi. Beberapa orang mengakali hal tersebut dengan minum teh setelah konsumsi obat. Namun, kebiasaan tersebut ternyata tidak dianjurkan loh.

Teh merupakan salah satu minuman yang mengandung kafein. Selain itu, teh juga mengandung tanin. Normalnya, kedua zat tersebut dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan, seperti meningkatkan mood, mengurangi depresi, hingga menurunkan tekanan darah.

Namun, kedua zat tersebut juga bisa menimbulkan efek negatif ketika berinteraksi dengan kandungan tertentu yang ada di dalam obat-obatan. Akibatnya, mengonsumsi teh setelah minum obat-obatan tertentu justru malah bisa memicu efek samping bagi kesehatan.

Mengapa Tidak Boleh Minum Teh Setelah Konsumsi Obat?

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi ketika kita minum teh setelah konsumsi obat? Tergantung dari jenis obat-obatannya, minum teh setelah konsumsi obat bisa menyebabkan beragam efek samping. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

1. Menghambat Proses Penyerapan Obat

Salah satu alasan tidak boleh minum teh setelah minum obat adalah karena dapat menghambat proses penyerapan obat tersebut oleh tubuh. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, teh mengandung zat bernama tanin. Tanin merupakan senyawa kimia yang dapat mudah melebur dengan zat lain, seperti protein dan mineral. Senyawa ini pula yang memberikan rasa dan warna pada beberapa jenis teh.

Dikutip dari MedlinePlus, kandungan tanin dalam teh, khususnya teh hitam, dapat menghambat proses penyerapan obat tertentu, seperti obat antipsikotik yang mengandung phenothiazine. Karena itu, disarankan untuk menghindari konsumsi teh hitam 1-2 jam setelah mengonsumsi obat phenothiazine.

2. Menurunkan Efektivitas Obat Penunda Pembekuan Darah

Obat-obatan seperti Warfarin (Coumadin) bertujuan untuk mencegah atau memperlambat proses pembekuan darah yang berpotensi membahayakan. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan vitamin K yang memproduksi protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah.

Beberapa jenis teh, seperti teh hijau dan teh hitam, mengandung vitamin K yang bertolak belakang dengan Warfarin. Jika dikombinasikan, teh tersebut malah menurunkan efektivitas dari Warfarin sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.

3. Menurunkan Efektivitas Obat Tertentu

Kandungan kafein dalam teh juga dapat menurunkan efektivitas obat-obatan tertentu. Misalnya, phenobarbital dan phenytoin (obat kejang), rosuvastatin (obat penurun gula kolesterol), felodipine (obat hipertensi), dan risedronate (obat osteoporosis).

4. Menyebabkan Gangguan Jantung

Kombinasi teh dan beberapa obat-obatan juga dapat memberikan efek samping pada jantung. Misalnya, ephedrine.

Ephedrine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi darah rendah (hipotensi). Obat ini bekerja dengan cara merangsang jantung untuk memompa lebih keras sehingga meningkatkan tekanan darah. Kafein juga memiliki efek yang serupa. Karenanya, mengonsumsi teh dan ephedrine berpotensi memberikan stimulasi yang terlalu berlebihan dan menyebabkan masalah jantung serius.

Efek serupa juga bisa muncul ketika mengkombinasikan teh dengan obat asma dan obat stimulan lainnya.

Kesehatan
Hipertensi Susah Turun Meski Rutin Minum Obat, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan dijuluki silent killer. Sebab, seseorang yang mengidap hipertensi kerap tidak mengalami tanda atau gejalanya.

Hipertensi adalah suatu kondisi saat tekanan darah sistolik pada tubuh sama atau lebih dari 140 mmHg, dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.

Maka dari itu, pasien hipertensi diharuskan untuk mengkonsumsi obat untuk mengendalikan tekanan darahnya. Jika sudah mengkonsumsi obat hipertensi tapi tekanan darah tidak kunjung turun, bagaimana mengatasinya?

Dokter spesialis penyakit dalam dari Primaya Evasari Hospital, dr Anna Puteri Gozali, SpPD, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan tekanan darah tidak turun, meski sudah minum obat. Itu seperti:

  • Dosis obat yang tidak tepat
  • Tidak teratur minum obat
  • Gangguan ginjal
  • Kurang olahraga
  • Pola diet yang tidak sehat

"Salah satu diet yang dianjurkan untuk pasien hipertensi adalah DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)," kata dr Anna pada detikcom, Jumat (12/1/2023).

"Namun, untuk melakukan diet ini ada beberapa prinsip yang harus diterapkan, agar bisa membantu tekanan darah pasien kembali terkendali," sambungnya.

Beberapa prinsip penerapan diet DASH ini, yakni:

  • Batasi asupan natrium (garam) kurang dari 1500 mg atau kurang dari 1 sendok teh setiap hari.
  • Meningkatkan asupan sayuran, buahan, dan gandum utuh.
  • Meningkatkan asupan makanan rendah lemak seperti, susu rendah atau bebas lemak, ikan, daging unggas, dan kacang-kacangan.
  • Membatasi makanan berlemak tinggi seperti daging yang berlemak, susu full cream, minyak kelapa sawit.
  • Membatasi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi.

"Apabila pasien sudah mengkonsumsi obat antihipertensi dan menerapkan diet ini secara rutin tetapi tekanan darah masih tetap tinggi, harus segera berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam," jelas dr Anna.

"Hal ini harus segera dilakukan agar bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan terkait kondisi pasien yang mungkin membuat tekanan darahnya tidak kunjung stabil," pungkasnya.

Update Media Sosial