Kesehatan
7 Buah dan Sayur Ini Bentuknya Mirip Organ Tubuh, Bermanfaat Juga buat Kembarannya

Beberapa jenis buah dan sayuran disebut memiliki bentuk dan penampakan mirip organ tubuh. Kemiripan tersebut lalu dikaitkan juga dengan manfaat di balik nutrisi yang dikandungnya.

Walau ada unsur cocokologi alias memang sengaja dicari-cari keterkaitannya, faktanya di antara kemiripan visual buah dan sayur dengan manfaatnya bagi organ tubuh kembarannya memang ada yang bisa dijelaskan secara ilmiah.

Beberapa pasangan buah dan sayur dengan organ yang mirip, serta manfaatnya, adalah sebagai berikut:

1. Ubi Jalar dan Pankreas

Ubi jalar memiliki indeks glikemik yang stabil sehingga pelepasan glukosa ke dalam darah terjadi lebih perlahan. Kondisi ini membuat pankreas tidak perlu memproduksi insulin dalam jumlah besar. Penelitian Journal of Pharmacology and Therapeutics tahun 2008 menunjukkan bahwa senyawa caiapo dalam ubi jalar dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan resistensi insulin.

Efek kandungan nutrisi ubi jalar membantu menjaga kestabilan gula darah sekaligus meringankan beban kerja pankreas. Respons metabolik yang berperan penting dalam menjaga fungsi pankreas tetap optimal dalam jangka panjang.

2. Kacang Merah dan Ginjal

Kacang merah kaya serat, zat besi, dan berbagai antioksidan yang mendukung kesehatan tubuh. Studi dalam jurnal Nutrients tahun 2021 menunjukkan bahwa konsumsi kacang-kacangan mampu menurunkan peradangan, memperbaiki sensitivitas insulin, serta mendukung kesehatan metabolik secara keseluruhan.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pola makan tinggi kacang-kacangan berkaitan dengan risiko penyakit ginjal kronis yang lebih rendah. Serat larut dalam kacang merah membantu menstabilkan kadar gula darah sehingga beban filtrasi pada ginjal menjadi lebih ringan.

3. Anggur dan Alveolus

Tandan anggur tampak mirip alveolus, kantung udara kecil di paru-paru. Anggur mengandung polifenol seperti resveratrol, quercetin, dan antosianin yang membantu meredam stres oksidatif serta menjaga elastisitas jaringan paru, termasuk alveolus. Senyawa ini bekerja melindungi sel dari iritasi polusi, sementara vitamin C dan vitamin K di dalam anggur ikut memperkuat jaringan pendukung di sekitar paru.

Penelitian dalam jurnal BBA tahun 2024 menunjukkan bahwa resveratrol mampu menurunkan peradangan dan meningkatkan pertahanan antioksidan pada sel epitel paru. Efek ini memberi perlindungan seluler yang membuat alveolus lebih tahan terhadap paparan polutan sehari-hari.

4. Wortel dan Mata

Saat wortel dipotong melintang, pola lingkarannya mengingatkan pada iris dan pupil mata. Kandungan beta-karotennya memang tinggi. Nutrien ini diubah tubuh menjadi vitamin A yang berperan penting untuk menjaga fungsi retina.

Penelitian dari Investigative Ophthalmology & Visual Science tahun 2020 menegaskan bahwa asupan beta-karoten mendukung regenerasi sel fotoreseptor yang bekerja saat mata menerima cahaya. Tidak heran wortel sering menjadi rekomendasi untuk mendukung kesehatan penglihatan.

5. Walnut dan Otak

Permukaan walnut yang bergelombang dengan dua bagian simetris menyerupai belahan otak. Kandungan omega-3 pada kacang ini memberi manfaat nyata pada kesehatan otak.
Penelitian yang terbit di jurnal Cureus tahun 2022 menguraikan bahwa asam lemak omega-3 berperan dalam menjaga membran sel saraf, mengurangi peradangan, serta berkontribusi pada fungsi kognitif. Walnut cocok menjadi camilan harian untuk mendukung kesehatan otak.

6. Tomat dan Jantung

Tomat memiliki ruang bersekat yang terlihat mirip bilik jantung. Di balik tampilannya, tomat kaya likopen. Senyawa antioksidan ini membantu menurunkan stres oksidatif dan mendukung elastisitas pembuluh darah.

Publikasi di Nutrients tahun 2019 menunjukkan bahwa likopen berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular berkat efek protektif terhadap sel endotel pembuluh darah. Konsumsi tomat secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan jantung, terutama bila dikombinasikan dengan pola makan seimbang.

7. Alpukat dan Rahim

Alpukat sering dikaitkan dengan kesehatan organ reproduksi karena bentuknya yang menyerupai rahim. Kandungan lemak tak jenuh tunggal, vitamin E, dan folat memberi peran penting terhadap fungsi hormonal dan kesehatan sel.

Studi dari Jurnal SEMAR tahun 2022 mengungkap bahwa kandungan folat pada alpukat mendukung keseimbangan hormon serta kualitas kesehatan reproduksi pada wanita. Alpukat dapat masuk dalam menu harian untuk mendukung sistem ini.